Dinding Rumah: Cara Memasangnya Bata Merah
Bata merah merupakan salah satu bahan material sebagai pembuat dinding. Bata merah terbuat dari tanah liat yang di bakar sampai berwarna kemerah merahan. Bata merah ternyata terbukti lebih awet, murah, kuat dan mudah di dapatkan.
Bata merah juga membuat ruangan di dalam rumah lebih sejuk, dinding atau tembok tidak mudah retak, dan tahan api. Dinding atau tembok menjadi pemisah ruangan satu dengan yang lainmya. Dinding juga berfungsi melindungi ruangan dari cahaya, cuaca dan bahaya dari luar.
Material yang di gunakan untuk tembok ada beberapa macam, diantaranya adalah batu bata merah, batako, bata ringan atau bahan dari gypsum. Namun material yang sering di gunakan adalah batu bata merah.
Sebelum kita melakukan pemasangan tembok bata ada beberapa faktor yang menentukan kekuatan dan kualitas dinding.
Untuk kualitas batu bata pilih batu bata yang kuat dan tidak mudah patah. Gunakanlah bata dengan permukaan tidak terlalu halus agar daya rekat dengan adukan lebih baik. Kecuali bila di gunakan batu bata dengan permukaan halus.
Cara Pemasangan Bata Merah
Ada istilah yang disebut dengan pemasangan batu nol. Kenapa di namakan batu nol ? Karena pemasangan batu nol biasanya di lakukan sampai ketinggian nol pada bangunan rumah atau gedung. Batu nol di pasang di atas sloof atau pondasi menerus, batu nol harus di pasang seakurat mungkin, gunakan benang acuan saat pemasangan batu nol agar tercipta pasangan bata yang lurus dan rapi.
Setelah memasang batu nol, kita dapat melanjutkan pemasangan bata lain di atasnya. Pemasangan lanjutan ini juga tetap di kontrol dengan benang acuan.
Berikan jarak pada setiap pertemuan antara batu bata dan besi kolom. Besi dan batu bata sebaiknya memiliki jarak minimal 2, 5 cm - 3 cm, agar proses pengecoran kolom nantinya dapat di lakukan dengan baik dan padat.
Lakukan pengecoran kolom pada ketinggian tertentu. Lakukan pengecoran pada kolom saat ketinggian batu bata kira - kira sudah mencapai 1, 2 m - 1, 5 m. Hal ini di lakukan untuk mencegah agar batu bata tidak ambruk atau roboh, sebelum di lanjutkan dengan memasang batu bata lain di atasnya. Pengecoran juga di lakukan pada saat batu bata telah mengering.
Kekuatan dari dinding bata ditentukan juga oleh cara pemasangan. Sebaiknya gunakan teknik pemasangan selang seling untuk setiap lapisan berbeda. Pada saat kondisi adukan dinding belum kering ketinggian bata maksimal adalah 1 meter, tunggu kering untuk melanjutkan kelapisan berikutnya atau kerjakan dinding bata di bagian lain terlebih dahulu.
Kerapian pekerjaan ; Pemasangan yang rapi dan presisi akan menentukan kualitas dan kekuatan dari dinding. Gunakan benang yang posisinya sudah di tentukan dengan bantuan selang air. Untuk kerataan bata gunakan waterpas. Di sarankan untuk menggunakan jidar alumunium karena lebih rapi dan lurus di bandingkan jidar kayu.
Setelah mendapat material bata dengan kualitas terbaik, maka dinding bisa mulai di bangun.
Langkah berikutnya agar mendapat hasil dinding yang kokoh dan rapi, adalah sebagai berikut, sebelum pekerjaan pemasangan dinding di mulai terlebih dahulu persiapkan peralatan dan juga bahan material yang akan di gunakan. Berikut ini langkah - langkahnya :
Persiapan Adukan
- Mempersiapkan Peralatan ; Siapkan semua peralatan seperti ayakan, pengki atau alat ukur material, sendok atau cetok, alas pengaduk atau box, roskam, benang, mistar ukur, selang air atau waterpas, tempat rendaman bata, dan bahan yang akan di gunakan yaitu batu, bata atau batako, semen, pasir.
- Ayakan pasir, untuk memisahkan pasir dengan kerikil atau koral yang bisa mengganggu saat pemasangan bata
- Perendaman Batu Bata. Rendam batu bata kira - kira 2 - 8 menit atau sampai jenuh, yaitu kondisi di mana bata tidak menyerap air lagi
- Pembuatan Adukan Buat adukan mortar ( campuran semen dan pasir ) pada box pengaduk dengan air secukupnya atau sampai di dapat adukan yang pulen dengan perbandingan semen dan pasir sesuai yang di inginkan, misalnya 1 : 5 ( 1 semen : 5 pasir ) atau menyesuaikan kualitas pasir yang tersedia.
- Adukan siap pakai Tutup adukan yang telah siap pakai dengan plastik untuk mengurangi penguapan air.
Proses Pemasangan
Setelah adukan siap maka langkah selanjutnya adalah memulai pemasangan dinding bata. Berikut ini langkah - langkahnya :
- Pasang mistar pengukur lapisan bata secara tegak lurus, ukur dengan unting - unting
- Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat ( waterpas atau selang air )
- Tentukan ketebalan speci lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai ketebalan bata di tambah tebal speci ( 6 - 10 mm )
- Bersihkan permukaan bata. Pastikan bahwa permukaan bata dalam kondisi bersih dan bebas dari debu agar adukan dapat merekat sempurna.
- Mulailah pemasangan pada lapis pertama yang di dahului pemasangan adukan atau spesi sebagian dasar
- Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan alat unting - unting
- Bersihkan sisa adukan bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak sempurna ( melebihi ketebalan bata ) maka bersihkan segera sebelum mengeras
- Lindungi dari sinar matahari. Rawat pasangan bata yang sudah selesai dengan melindungi dari sinar matahari secara langsung, misalnya dengan menggunakan plastik atau penyiraman air.
Catatan : - Pasang angkur ( pengait ) sepanjang 50 cm untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom. - Gunakan adukan speci dengan perbandingan semen : pasir adalah 1 : 5 untuk dinding yang kedap air gunakan adukan 1 : 2
Pemlesteran
Pemlesteran adalah melapisi dinding memakai adukan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Pemlesteran di lakukan setelah bata terpasang rapi dan kering. Agar plester memiliki kualitas baik, permukaannya harus benar - benar rata dan tegak. Ketebalan antara 11 - 16 mm dan tidak ada keretakan pada plesteran.
Fungsi plesteran :
- Meratakan permukaan bidang bangunan
- Meningkatkan kekuatan struktur bidang bangunan
- Melindungi struktur bangunan dari cuaca yang ekstrim
Itulah langkah - langkah pemasangan dinding bata mulai dari persiapan sampai dengan pemasangan dan di akhiri dengan pemlesteran.